Selfie dengan Sultan Brunei Darussalam

Assalamualaikum wr . wb . .

Kesempatan ini aku dapatkan bermula ketika aku dan teman-temanku diberikan nametag panitia majelis convocation di UBD. Nametag itu diberikan oleh temanku yang menjadi pengisi hiburan di majelis tersebut. Jadi, singkatnya teman aku itu pengisi hiburan (panitia benaran) dan kami dapat nametag panitia, tapi bukan panitia πŸ˜…. Nametag itupun didapatkannya dari salah seorang anggota club nasyid nya yang memang merupakan mahasiswa UBD (bukan pelajar asing seperti kami), temannya sengaja memberikannya agar kami bisa menonton majelis tersebut secara langsung (baik yaa), karena majelis ini tidak terbuka untuk umum, hanya untuk panitia, wisudawan, dan keluarga wisudawan.

Seperti yang aku jelaskan di postingan aku sebelumnya bahwa Sultan Hassanah Bolkiyah memang sering hadir di Majelis Convocation (selama tidak berhalangan) UBD, jadi kesempatan untuk dapat bertemu secara langsung dengan Sultan dalam majelis ini sangatlah besar. Namun sebenarnya biasanya sultan hanya menghadiri majelis pagi, jadi kalau sore biasanya anaknya yang menggantikannya. Nah, pada waktu itu sebenarnya majelis yang kami hadiri adalah majelis s9ore. Namun, alhamdulillah rezeki ya dari Allah πŸ˜„, ketika senandung-senandung sholat dinyanyikan, tidak lama kemudianpun pengumuman kedatangan Sultan Hassanal Bolkiyah di umumkan daan karena kami memang mengagumi sosok beliau, moment ini merupakan moment yang luar biasa bagi kami.

Sultan Hassanal Bolkiyah berada di majelis itu sampai acara selesai. Ketika acara sudah selesai, sultan akan dibawa ke ruangan lain untuk di jamu oleh pihak kampus. Nah setelah selesai jamuan ini lah, ketika sultan Hassanal Bolkiyah akan menuju kendarannya, merupakan moment yang paling dinantikan para wisudawan (dan kami tentunya), yaitu berkesempatan berfoto dengan beliau. Hal inilah yang paling aku kagumi dari sosok Sultan, meskipun seorang kepala tertinggi negara, namun beliau selalu ramah kepada rakyatnya, tidak ada sekalipun sultan memerintahka kepada pengawalnya untuk menjauhkan gerombolan orang-orang yang mengelilinginya. Namun, meskipun ramah dan baik hati, waktu yang dimiliki beliau pasti juga terbatas, jadi untuk urusan foto ini sebenarnya untung-untungan, siapa beruntung maka akan dapat kesempatan, jika tidak, ya paling hanya bisa memfoto dari jauh.

Saling dorong mendorong dan sikut menyikutpun tak terelakkan ketika itu, karena orang yang ingin berphoto dengan sultan lumayan banyak. Namun, tanpa goyah aku mencoba terus mencapai barisan depan, tempat sultan berdiri. Dan, finally! alhamdulillah tiba-tiba aku yang awalnya ada di rombongan beliakang sudah berada di depan, dan tidak jauh dari posisi Sultan. Aku pun langsung mengampiri sultan, dan meminta izin untuk ber swafoto dengan beliau, beliau pun tersenyum dan cekrek! aku berhasil mengabadikan moment tersebut! 😍. Wajah berkarisma dan berwibawa Sultan sangat terpampang jelas di photo itu ditambah dengan senyuman tipisnya, meskiun muka ku agak blur karena terburu-buru, tapi tak apalah, sudah cukup menjadi salah satu moment tak terlupakan bagiku di Brunei Darussalam.

Maafkan pipi tembemku 😭






Komentar

Posting Komentar

Harap berkomentar secara santun layaknya orang Indonesia:)

Postingan populer dari blog ini

Review Shampo dan Serum Satto untuk Rambut Rontok

Puisi Sukmawati ditanggapi serius oleh Ust. Felix Siauw: Apakah anda seorang penjajah?

Resep Cake Tanpa Oven, Rasa Lezat Bahan Gak Ribet!